Senin, 19 Maret 2012

VDI/VXI Zero Client & DAI & DHCP Snooping

Tanggal 29 Februari 2012 merupakan hari dimana dilaksanakannnya Event Inixindo Community yang kedua di Tahun 2012.

Inixindo Community kali ini mengangkat tema VDI/VXI Zero Client & DAI & DHCP Snooping dimana kedua materi ini dibawakan oleh Nara Sumber dari Cisco Indonesia yaitu Bapak Hari Mulyadi selaku Senior Technology Specialist Cisco Indonesia dan Bapak Rendy selaku salah satu trainer Cisco PT. Inixindo.

Pada Inixindo Community kali ini cukup banyak customer yang hadir dimana lebih kurang 27 orang yang sangat antusias sekali mengikuti kedua tema yang dibawakan masing2 nara sumber.

Tema yang pertama yaitu VDI/VXI Zero Client & DAI merupakan virtualisasi yang menjadi trend bagi enterprise akhir-akhir ini. Selain efektif karena menggunakan resource(s), virtualisasi juga membuat sistem menjadi tersentralisasi. Virtualisasi ini mulai diperhatikan cisco dengan frameworknya (SONA) , cisco mulai bergerak ke arah services yang artinya tidak hanya memperhatikan Router dan Switch, namun juga menunjang sisi 'server' dimana salah satunya yaitu Virtualisasi.

Sedangkan Tema yang kedua adalah merupakan vitur security pada layer2 OSI, dimana layer sering dilupakan oleh kebanyakan orang untuk dijaga keamanannya.
Proses DHCP dan proses Arp dibutuhkan oleh banyak enterprise, namun kedua proses ini meninggalkan celah bagi 'Man in the middle' untuk menyerang sistem enterprise. Disinilah peran DHCP Snooping untuk mencegah DHCP Spoofing akan terlihat. Demikian juga peran DAI untuk mencegah Arp Spoofing.

Dengan adanya event community yang diadakan setiap bulannya dan mengangkat tema yang berbeda-beda, kami PT. Inixindo berharap dapat menyampaikan perkembangan dunia IT kepada para pelanggan setia yang selalu aware terhadap perkembangan IT ditanah air.
Dan kami PT Inixindo berharap event ini akan berkelanjutan terus dikemudian hari.




Selasa, 21 Februari 2012

Visual Studio 2012


Tanggal 26 January 2012 menjadi tanggal perdana di mulai nya Inixindo Community pada tahun 2012 ini, yang mengangkat Thema Visual Studio 2012 dengan nara sumber :

1. Bapak Rudy Setyo Purnomo (Praktisi Microsoft Partner)
2. Bapak Rondi Hidayat (Instruktur/MCT Inixindo)
Community ini dihadiri cukup banyak peserta dari customer Inixindo yg mayoritas sebagai Developer di perusahaan atau instansi nya masing-masing. Dari 22 orang peserta yang hadir sangat setia megikuti acara sampai akhir dan sangat antusias bertanya kepada para nara sumber.
Adapun topik/thema yg di angkat memang sangat menarik, yaitu tentang feature terbaru dalam Visual Studio 2010, dimana pembicara pertama (Bapak Rudy Setyo Purnomo) membahas mengenai keluaran terbaru dalam Visual Studio 2010, yaitu : Windows Phone, Cloud , Nuget. Dalam sesi pertama ini detail dibahas mengenai : Bahasa yg di gunakan (Language), .Net Framework 4, Editor dan bagaimana produk ini dapat di gunakan di dalam suatu project.
Sedangkan pada sesi ke-2 yg di-bawakan oleh Bapak Rondi Hidayat lebih detail membahas tentang bagaimana cara membangun Website menggunakan Model View Controller (MVC) Framework. Dalam sesi ini di tampilkan step by step bagaiman MVC Framework ini memisahkan data (model)dari tampilan (view) dan bagaimana memprosesnya. Di sesi ini juga di bahas keuntungan mengguakan MVC Framework sekaligus di peragakan/ demo aplikasi menggunakan MVC Framework.
Inixindo Community adalah suatu acara/event yg rutin di selanggarakan setiap bulan nya oleh PT. Inixindo Persada Rekayas Komputer khusus untuk para customer setia dan tentu saja di laksanakan secara free atau Gratis. Adapun thema yg dihadirkan pada setiap bulan nya adalah berbeda-beda dan pasti nya selalu mengikuti update terbaru di dunia IT.

Selasa, 23 Agustus 2011

Workshop Keamanan Jaringan Pemerintah Pusat


Pada hari Kamis dan Jumat 18-19 Agustus 2011 lalu telah diadakan workshop dengan tema Keamanan Jaringan Pemerintah Pusat, dengan instruktur Indra Prasetyo,CCIE.

Diikuti oleh sekitar 20 peserta dari instansi pemerintahan. Dengan mengikuti workshop ini diharapkan peserta mendapatkan pengetahuan tentang Keamanan Data Jaringan Komputer yang ada di lingkungan mereka.

Hal-hal yang dipelajari adalah konsep dasar jaringan komputer, pengenalan terhadap kejahatan yang bisa terjadi di jaringan komputer, pengenalan terhadap teknik-teknik yang digunakan untuk meminimalisasi kejahatan di jaringan komputer, pengenalan terhadap alat-alat apa yang digunakan untuk mengamankan jaringan komputer.

Selain mendapatkan awareness daripada keamanan jaringan komputer, dalam workshop juga peserta
melakukan hands-on untuk menunjang konsep keamanan jaringan yang mereka dapatkan kedalam praktik Konfigurasi Basic Firewall, Konfigurasi Basic IPS, dan Konfigurasi Hardening Router (Security Audit).



Selasa, 09 Agustus 2011

Workshop Manajemen Keamanan Informasi



Pada tanggal 8-9 Agustus 2011 kemarin, telah dilaksanakan salah satu seminar yang berjudul Manajemen Keamanan Informasi yang bertempat di Inixindo, dengan pembicara Nanda Noviza, instruktur Inixindo.

Seminar ini adalah salah satu dari rangkaian seminar dengan tema Pelatihan Pengenalan Teknis dan Manajemen Keamanan Internet yang diadakan oleh Menkominfo dan ID SIRTII bekerjasama dengan Inixindo.
Rangkaian seminar ini telah berlangsung selama 3 minggu dan masih akan ada hingga bulan November 2011, dengan pembukaannya pada tanggal 25 Juli 2011 lalu di Ambhara Hotel.


Kamis, 28 Juli 2011

Business Luncheon Meeting - Green ICT, July 12 2011

Sektor ICT telah mengubah cara kita hidup, bekerja, belajar dan bermain. Dari ponsel dan mikro-chip komputer ke internet, ICT secara konsisten mengembangkan dan menyediakan produk-produk dan layanan inovatif yang sekarang merupakan bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Namun apa dampak yang telah dihasilkan dari penyebaran informasi dan teknologi komunikasi pada global pemanasan? Apakah ini sektor yang akan membantu atau justru menghambat kita melawan perubahan iklim yang berbahaya?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, tentu kita perlu memahami faktor-faktor apa saja yang berkontribusi signifikan pada pemanasan global. Salah satu penyebab utama pemanasan global adalah tinggi tingkat emisi karbon (CO2) dari masa ke masa sebagai akibat dari pembakaran bahan bakar alami (fossil fuel energy) yaitu solar, batu bara dan sebagainya.
Hampir seluruh negara di dunia ini telah sepakat melalui berbagai macam program-program kerjasama multilateral yang tujuan adalah untuk menurunkan emisi karbon ke tingkat rata-rata 20% sampai tahun 2020. Seperti kita tahu, pemerintah Republik Indonesia dibawah administrasi presiden SBY optimis untuk dapat mereduksi emisi karbon sampai tingkat 26% di tahun 2020, atau bahkan bisa mencapai 41% ditahun 2020 dengan catatan bila didukung berbagai komunitas internasional.
Dari angka target diatas, kemudian dihitung tingkat emisi langsung dari produk dan layanan ICT dengan mengacu pada proyeksi tingkat pertumbuhan di sektor ini. Selain itu juga ditelaah apa yang dapat dibantu oleh ICT dalam memfasilitasi reduksi emisi baik untuk sektornya sendiri maupun sektor-sektor ekonomi lain. Skala pengurangan emisi yang dapat didukung oleh integrasi ICT (yang mampu menjadikan gaya hidup, bekerja, belajar serta bepergian dengan cara yang baru), membuat sektor ini menjadi faktor kunci dalam melawan perubahan iklim. Sepertinya tidak ada sektor lain selain ICT yang dapat menyediakan kemampuan teknologi secara integral dalam melakukan upaya efisiensi energi di berbagai sektor-sektor atau industri lainnya.
Penggunaan ICT itu sendiri bisa berkontribusi ikut menumbuhkan jejak emisi karbon serta dampak negatif lingkungan lainnya seperti tumbuh pesatnya limbah ICT (atau dikenal dengan istilah e-waste) yang mengandung racun dan tidak bisa terurai oleh alam. Oleh karena itu perlu upaya penanganan secara terintegrasi dan melibat semua pihak untuk dapat mengelola hal ini semua.
Sebenarnya beberapa organisasi di Indonesia telah melakukan kegiatan untuk melakukan sosialisasi dan aktivitas untuk mengatasi permasalahan perubahan iklim ini, namun upaya yang telah dilakukan berbagai pihak di Indonesia masih dilakukan secara parsial dan belum terlalu efektif. Hal ini yang telah disampaikan oleh Prof Dr Kalamullah Ramli, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informasi RI dalam acara yang bertajuk “Business Luncheon Meeting Green ICT” bertempat di Merak Room, Jakarta Convention Center pada hari Selasa 12 Juli 2011 yang lalu. Acara yang diadakan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika bersama dengan Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) dan diselenggarakan oleh Inixindo dan majalah Info Komputer ini merupakan rangkaian acara menuju 2nd Green ICT Conference & Exhibition yang akan diadakan pada tanggal 27 Oktober 2011 mendatang. Ko.nferensi ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran pada para pengguna Teknologi Informasi (ICT) baik individu maupun perusahaan untuk meningkatkan efisiensi melalui penghematan energi, mengurangi residu negatif operasional ICT, serta ikut membantu mengurangi dampak global warming. Pemerintah saat ini tengah mendorong teknologi komunikasi informasi (ICT) yang ramah lingkungan namun kesadaran masyarakat terutama masyarakat teknologi informasi masih rendah tentang polusi ICT dan penghematan energi
Dalam acara tersebut juga diadakan diskusi panel oleh perwakilan asosiasi-asosiasi yang juga bekerjasama dalam pelaksanaan 2nd Green ICT mendatang, yaitu Teddy Sukardi dari Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII), Djarot Subiantoro dari Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia (ASPILUKI), Roesmanto Maryanto dari Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI), Taufik Hasan dari Masyarakat Telematika (MASTEL), Naning Adiwoso dari Green Building Council Indonesia (GBCI), Minsani Mariani dari Bina Nusantara University (BINUS), Eko Budiarjo dari Ikatan Profesi Komputer Indonesia (IPKIN) dan Natali Ardianto dari Startup Lokal. Masing-masing perwakilan ini menjelaskan sejauh mana kontribusi penerapan Green ICT dalam asosiasi tempat mereka bernaung.
Sebagai informasi, Konferensi internasional yang akan dilaksanakan bulan Oktober mendatang merupakan lanjutan dari konferensi internasional Green ICT pertama di Indonesia yang diadakan pada bulan April 2010. Konferensi tersebut dihadiri oleh lebih dari 1.000 peserta dan didukung perusahaan teknologi informasi internasional serta instansi dan badan pemerintah seperti Kementrian Komunikasi dan Informatika serta BP Migas, dimana salah satu hasil dari konferensi tersebut adalah rencana pemerintah, dalam hal ini Kementrian Komunikasi dan Informatika untuk nantinya menyusun panduan dan regulasi tentang Green ICT.

Minggu, 28 November 2010

Customer Relationship Management



Pada tanggal 25 November 2010, Inixindo kembali menggelar acara seminar bulanan dengan tema Customer Relationship Management atau biasa dikenal dengan CRM dengan pembicara Bapak Didik Partono Rudiarto.

Seminar ini membahas mengenai aplikasi CRM modern yang memungkinkan sebuah perusahaan untuk menyimpan informasi yang terkait dengan interaksi customer dan mengintegrasikannya dengan fungsi-fungsi yang terkait dengan customer. Mosaik informasi yang didapatkan dari aplikasi CRM memungkinkan perusahaan untuk membuat dan mengotomasikan berbagai proses yang mengidentifikasi dan mendeskripsikan customer.

Tujuannya adalah agar customer mendapatkan nilai (value) yang optimal dari perusahaan yang menyediakan layanan atau menjual produk sehingga bisa menjaga kontinuitas kerjasama antara customer - provider secara jangka panjang. Jika dilihat dari sisi perusahaan tentunya akan memberikan kontinuitas bisnis dan keuntungan.

Aplikasi CRM yang banyak tersedia saat ini baik yang menggunakan pendekatan SaaS (Software as a Services) dan cloud computing seperti salesforce.com. Selain itu ada juga yang bersifat komersial seperti Siebel CRM, atau yang non komersial (open source) seperti Sugar CRM.

Seminar ini juga disertai demo implementasi aplikasi Sugar CRM yang sangat bermanfaat baik bagi para profesional bidang bisnis maupun para konsultan Teknologi Informasi.

Selasa, 26 Oktober 2010

Pentingnya Sertifikasi Profesi Bertaraf Internasional



Saat ini, dengan bertambahnya jumlah lulusan setiap tahunnya dan semakin ketatnya persaingan dalam memperoleh suatu pekerjaan membuat seorang calon pencari kerja harus pintar-pintar mencari kelebihan dalam dirinya, salah satunya adalah lewat memiliki banyak keahlian di bidangnya masing-masing. Namun keahlian tersebut juga harus dibuktikan salah satunya lewat sertifikasi dalam hal ini adalah sertifikasi IT.

Beberapa waktu yang lalu, Inixindo bekerja sama dengan Universitas Bunda Mulia dan Universitas Respati, Jakarta menggelar seminar dengan tema "Pentingnya Sertifikasi Profesi Bertaraf Internasional". Seminar ini membahas mengenai pentingnya sebuah sertifikasi IT karena akan menambah kualitas (keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman) seorang lulusan IT di dunia kerja kelak.

Dengan memiliki sertifikasi IT yang diakui secara internasional, kompetensi seseorang akan meningkat karena saat ini terutama di Indonesia masih sangat sedikit orang-orang yang memiliki sertifikasi.